Ad Code

Responsive Advertisement

My Tarawih tour 2017

Assalamu'alaikum ya akhi, ya ukhti. Tidak terasa bulan ramadhan kembali datang menyapa kita semua. Tiap ramadhan akan selalu ada aktivitas khas yang selalu dilaksanakan oleh umat muslim, yaitu; puasa 30 hari lamanya, tadarusan, shalat tarawih, makan sahur, ngabuburit nyari takjil,  acara bubar yang bersekalian dengan reunian dalam rangka menjalin silaturahmi yang lama tak terjalin lagi, dan yang terakhir berkumpul dengan keluarga dalam acara mudik.

Itu semua adalah aktivitas yang umumnya terjadi setiap bulan ramadhan. Namun setiap insan selalu punya cerita ramadhannya sendiri yang mungkin berbeda dari insan yang lainnya. Untuk saya, ini adalah bulan ramadhan ke-23 yang saya dapati seumur hidup saya. Bagaimana dengan ente? Karenanya, ramadhan kali ini saya tidak menginginkan aktivitas yang di tahun sebelumnya terulang lagi, sungguh saya menginginkan hal baru yang bisa membuat ramadhan kali ini begitu berbeda dan berkesan untuk saya pribadi. Tiap ramadhan, saya selalu pulang ke tempat orang tua saya dinas di minggu kedua ramadahan atau lebih cepat maupun lebih lambat dari itu, setiap tahun beda pula daerah yang kami tinggali, jadi tidak perlu saya sebutkan apa nama daerahnya. Sesungguhnya saya senang berkumpul dengan keluarga, makan masakan enak buatan mama tapi saya tak senang untuk kemonotonannya. 

Orang tua saya dinas di perkebun dimana letaknya sedikit bahkan kadang sangat pelosok, penduduknya dapat dihitung dengan jari. Jarang sekali saya punya teman disana, selalu saja menjalani hari dengan menunggu pagi menjadi malam dan begitu sebaliknya. Bicara mengenai shalat tarawih, namanya juga daerah kecil, mungkin hanya ada satu atau dua mesjid disana dan saya selalu shalat di mesjid tersebut bahkan hingga shalat idul fitri datang. 

Beberapa bulan lalu, saya baru saja mengikuti seleksi pertukaran pelajar. Saya memang tidak lewat dalam seleksi tersebut tapi banyak hal yang saya dapat disana yaitu mengenai kekaguman saya akan pelajar yang terpilih dalam pertukaran pelajar tersebut yang tetap menjaga shalatnya walau disana sulit sekali mencari mesjid sampai-sampai mereka shalat di pinggir jalan, masyaallah.

Mengingat itu, saya teringat akan kotaku, Banda Aceh, yang sangat banyak mesjidnya. Sudah 11 tahun lebih saya tinggal disini tapi hanya beberapa mesjid saja yang pernah saya kunjungi seperti memilih mesjid di komplek untuk shalat tarawih dan mesjid yang sama itu terus tiap tahunnya. Melihat bangunan yang sama, jamaah yang sama dan melangkah pergi dan pulang di jalan yang sama padahal bertemu hal yang berbeda akan membuatku menemukan pandangan baru, energi baru,dan inspirasi baru. Lagi pula, alhamdulillah...6 tahun lalu saya sudah lancar mengendarai motor dimana itu artinya saya mampu saja untuk melangkah lebih jauh untuk menyusuri mesjid-mesjid berbeda di bulan ramadhan 2017 ini. Ramadhan kali ini, saya memutuskan untuk tetap sebulan penuh di Banda Aceh, tak masalah akan makanan sahur dan buka yang sederhana. I just wanna make my ramadhan so memorable in this year., one of them is by doing tarawih tour dan ini akan menjadi tradisi tetap yang akan terus saya jalankan di ramadhan berikutnya. Maka inilah cerita tarawih tour 2017 saya, cekidot ya akhi dan ukhti....syukran.

1. Mesjid Al wustha

Ada baiknya saya memulai dari yang terdekat yaitu mesjid di komplek rumah saya ini yang letaknya di Jeulingke rawa sakti lrg 6. Mesjid ini mendatangkan imamnya langsung dari Arab. Jadi, saya sedikit terasa perbedaannya; salah satunya sujudnya yang sedikit lebih lama. Mesjid ini juga sudah mengalami perubahan pada interior dalamnya  dari yang awalnya berwarna hijau-hijau gitu menjadi serba putih yang kesannya mewah dan bersih dan jujur saja saya suka dengan perubahan ini. Di mesjid ini, tarawih dilaksanakan dengan 8 rakaat + witir 3 rakaat dengan 2x salam. Untuk isi ceramahnya, sayang sekali saya tidak ingat lagi karena saya baru terpikir menuliskan cerita saya ini ke blog di hari ke 3 saya melakukan tarawih tour ini. forgive me huhuhu :'(

2. Mesjid Syuhada
Letaknya di lamgugop, mesjid ini memiliki area parkir yang cukup luas dan di bulan ramadhan ini juga terdapat petugas parkir yang siap membantu jamaah dalam urusan parkir memparkir dan kabar gembiranya lagi free lho, tapi gatau juga ya..soalnya waktu saya keluarin motor, tukang parkirnya gak bilang apa-apa gitu dan sayapun lagi lupa bawa duit, so...caw aja trus. Sungguh nyaman shalat di mesjid syuhada, kebetulan waktu saya datang ke mesjid ini saya kebagian di teras mesjidnya karena jamaahnya yang membludak dan rasanya sejuk banget dengan anginnya yang sepoi-sepoi. Untuk dekorasi interiornya, saya gak bisa begitu perhatian karena posisi saya yang jauh di belakang. Tapi sekilas tampak indah dan bangunannya yang tinggi mungkin juga memberi kesan adem. Tarawih di mesjid ini terdiri dari 20 rakaat + witir 3 rakaat dan mumpung saya hanya ikut sampai 8 rakaat jadi saya gatau witirnya berapa kali salam. Isi ceramahnya, intinya aja ya ni "tiap insan pasti punya dosa yang pernah dilakukan, percayalah Allah maha pengampun, semua tergantung kita yang bersedia untuk meminta pada-Nya, ibarat klo ada rasa gatal baru digaruk maka bila ada kamu meminta maka Allah akan mengampuni".

3. Mesjid Al Jihad
Letaknya di Lingke depan prada, mesjid ini berlokasi di tengah perumahan warga. Dari luar semua tampak putih begitu juga dengan interior dalamnya. Ruang parkirnya pas dan jamaah memarkir dengan sangat rapi walau tak ada petugas parkir, jadi tak perlu khawatir untuk kesusahan mengeluarkan kendaraan Anda nantinya. Karena jamaahnya adalah warga sekitaran saja jadi mesjid ini tidak begitu ramai tapi paslah, tidak mengharuskan lantai dua dipakai. Mesjid ini menjalankan tarawih dengan 8 rakaat dan witir 3 rakaat sekali salam. Hmmm...saya suka bacaan imamnya disini, menenangkan hati. Sangat menarik isi ceramah dari penceramah di kedatangan saya di mesjid ini, penceramah menceritakan akan sayangnya jamaah tarawih yang hanya penuh di hari pertama saja, bahkan berita yang menceritakan jamaah mesjid raya baiturrahan yang membludak menjadi tawa kami semua. Karena menurut pengamatan sang penceramah yang shalat di mesjid Raya di malam kedua ramadhan, ternyata mesjid raya masih kosong di dalam tapi jamaah malah sudah penuh di luar untuk berebut berada di bawah payung mesjid raya yang berkelap-kelip, bahkan tak lupa mereka semua hampir rata-rata mengambil gambar selfienya sebagai tanda sah sudah berada di Banda Aceh bila sudah foto di bawah payung mesjid raya.  Selain itu juga, penceramah bercerita akan indahnya bertempat tinggal di dekat mesjid karena ada keberkahan yang di berikan pada 40 rumah yang berada disekitaran mesjid tersebut karenanya kita harus menghidupkan rumah Allah bersama-sama dengan sama-sama menjaga dan mengisi aktivitas ibadah seperti shalat dan mengajar anak kecil mengaji karena walau sedikit gajinya tapi besar berkahnya. Dalam hidup ini, carilah berkah karena berkah menyelamatkanmu misal dengan keluarga yang sehat selalu, rumah yang terlindungi dari maling dan masih banyak lagi dan satu lagi memberi. Jangan sungkan dalam memberi, semakin banyak kita memberi maka semakin banyak yang kita dapat apalagi ikhlas. Berilah kepada yang paling dekat misal keluarga, kerabat, ataupun tetangga. Jangan sampe orang di negeri sebrang  yang susah kita bantu tapi tetangga kita gak makan, kita tak tahu menahu.

4. Mesjid Babut Taqwa Utama Polda Aceh

Mesjid ini berlokasi di depan kantor polda Aceh yang masih beralamat di Lingke. Gambar yang saya berikan adalah masih proyeksi mesjid Babut Taqwa Utama karena mesjid ini belum siap total. Tapi eksterior luar menurut saya sudah terselesaikan 85% dan interior dalam setidaknya sudah dapat digunakan namun saja masih kosong akan hiasan, ukiran dan segala macamnya. Walaupun belum siap, mesjid ini sudah tampak sangat cantik, gimana bila sudah selesai 100% ya?. Saya tidak menyangka mesjid Polda yang awalnya terlihat kecil bisa direnovasi hingga bagus dan tampak besar seperti ini. Yang sangat menarik ada taman kecil di tiap sudut dalam mesjid dan itu tampak luar biasa. Mengenai parkir..., masih aman pokoknya. Jamaah yang tarawih di mesjid ini tidak terlalu ramai dan sejauh mata saya memandang, banyak dari jamaah adalah ibu-ibu dan hanya 1 2 3 saja yang muda, tentunya termasuk saya :p. Tapi syukur ibu-ibu tersebut tidak bau balsem hehehe bahkan mereka harum-harum banget lho, saya sampai mabuk kebayang mencium aroma sajadahnya (kebetulan saya memenuhi ruang kosong jadi dapat shalat di sajadah orang). Untuk rakaat shalat tarawihnya ada 8 rakaat witir 3 rakaat 2x salam. Isi ceramahnya tadi adalah mengenai syafaat beribadah, dimana tiap beristigfar maka hilanglah dosa kita, dimana dengan berwudhu maka lunturlah dosa kita, dengan melangkah ke mesjid maka terhapus dosa kita dan tiap gerakan dalam shalat adalah do'a-do'a yang kita panjatkan pada Allah. Allah itu Maha baik dan cinta akan hambaNya, Ia selalu memberikan nikmat pada hambaNya sekalipun hamba tersebut tidak mencintaiNya bahkan tidak mengingatNya, contohnya tidak pernah shalat tapi Allah berikan ia rizki hingga ia mampu membeli sebuah pulau. Tapi ingat Allah memberikan sesuatu pada hambaNya semuanya ada maksud maka pintar-pintarlah memecahkan hikmah di balik apa yang Allah beri baik dalam bentuk nikmat maupun musibah.

5. Mesjid Jamik Al-Hidayah

Seperti yang terlihat di gambar, mesjid ini berlokasi di Gampong Peurada. Luarnya serba putih dan hijau dan dalamnya kebetulan ada fotonya seperti berikut;
Untuk area parkir sedikit sempit sampai-sampai ada yang memarkir di luar pagar mesjid dan parkir di dalam mesjid hanya untuk motor saja. Jadi, bila Anda yang membawa mobil maka harus di parkir di pinggir-pinggir jalan. Dari saya sih, sangat tidak disarankan membawa mobil, sudah susah cari parkir, susah pulak dikeluarinnya nanti. Awal saya datang, saya bingung dari mana saya harus masuk tanpa melewati jamaah laki-laki dan ternyata ada pintu khusus lewat belakang. Jamaahnya lumayan penuh dan ada dari berbagai tingkat usia. Rakaatnya sendiri untuk shalat tarawih ada 8 rakaat + witir 3 rakaat 1x salam. Yang berkesan shalat di mesjid ini adalah keramahan jamaahnya dan mereka sepertinya kenal banget ama orang pradanya sendiri. Tadi itu saya dan adik saya duduk terpisah jauh, saya di shaf depan dan adik saya di belakang. Usai shalat insya, nenek di sebelah saya langsung merogoh kacamata dari tasnya lalu melihat saya heran. Saya ogah untuk menoleh tapi saya berpikir bahwa pasti si nenek ini sedang bergumam "alien dari mana ini? kok aneh kali bentuknya. Pasti bukan orang peurada" sambil terus liatin saya. Dan ternyata hal yang sama terjadi pada adik saya juga yang langsung ditebak oleh ibuk di sampingnya bahwa adik saya bukan dari peurada dan begitu adik saya mengiyakan, ibu itu terus mengajaknya mengobrol dengan ramah.Untuk isi ceramahnya adalah mengenai kesempatan besar mendekatkan diri pada Alqur'an di bulan ramadhan. Seperti yang kita tahu, saat bulan ramadhan banyak sekali waktu yang kita punya untuk membaca Alqur'an seperti orang kantoran yang biasanya pulang jam 5 tapi saat bulan ramadhan mereka dipulangkan lebih cepat yaitu biasannya jam 4, jadi bukankah kesempatan itu bisa kita gunakan untuk membaca Alqur'an. Milikilah target untuk mengkhatamkan Alqur'an di bulan ramadhan ini, gampang kok 2 lembar tiap shalat fardu maka habislah satu hari - 1 juz maka dengan 1 juz tiap harinya maka khatamlah bacaan Alqur'an kita dalam 30 hari di bulan puasa. Dalam membaca Al-qur'an, 1 huruf pada ayat di Al-qur'an akan diberikan 1 kebaikan dan tiap kebaikan itu akan dilipat gandakan 10 kali oleh Allah SWT. Rumah, rumah yang selalu dipenuhi dengan lantunan ayat suci Al-qur'an maka akan terasa luas dan lapang rumah tersebut walaupun rumah itu mungil dan begitu sebaliknya. Tak hanya itu, malaikat pun akan senantiasa mengunjungi rumah tersebut menyebarkan syafaat pada penghuni rumah dan syaitan-syaitan minggat karena tak betah. Alhasil orang di rumah selalu merasa tenntram hidupnya, senantiasa merasa bahagia dan terlindungi. Dan ustad itu bilang pula bahwa Allah lebih suka ibadah yang terus menerus bukannya 1 hari shalat sunah 20 rakaat dan besoknya malah gak shalat sama sekali, itu tidak bagus.

6. Mesjid Darul Falah

Letaknya di kampung pineung. Terlihat dari gambarnya, mesjid ini memang memiliki area parkir tapi sayangnya hanya untuk motor saja dikarenakan jamaah tarawihnya rame tapi gak banget. Kenapa saya bilang begitu?karena jamaah ceweknya sampe harus naik ke lantai 2, tapi di lantai 2nya hanya membentuk satu shaf saja. Kalo dari luar, saya pribadi memandang mesjid ini terlihat bagus tapi biasa saja tapi interior dalamnya saya lumayan suka. Untuk rakaatnya sendiri, tarawih 20 rakaat + witir 3 rakaat dan dikarenakan saya hanya ikut 8 rakaat saja tarawihnya, maka saya tidak tau ada berapa kali salam untuk witirnya. Isi ceramahnya tadi mengenai Al-qur'an sebagai pedoman hidup tak hanya untuk manusia melainkan hewan, tumbuhan dan seluruh alam semesta. Tanpa Alqur'an maka hidup seorang manusia bakal hina bahkan hina melebihi hewan. Apa yang tertulis di Alqur'an ada baiknya kita amalkan seperti larangan minum khamar dan judi. Maka kita harus hindari itu karena sesungguhnya Alqur'an melarang ini karena memang tidak baik untuk kita. Khamar bisa membuat akal kita rusak, dan jiwa tak tenang. Judi bisa merusak persaudaraan. Sesungguhnya apa yang Allah larang adalah suatu hal yang memang memberi syafaat dan baik untuk kita bila kita mengamalkannya . Maka hiduplah dengan selalu berpedomanlah pada Alqur'an agar kita senantiasa berada di jalan yang benar.

7. Mesjid Putih Darussalam

Masih semangat dengan tarawih tour saya, kali ini saya mendatangi mesjid di kawasan darussalam yaitu Mesjid putih yang berlokasi di sebelah Fatih bilingual school cewek. Mesjid serba putih ini memang berukuran kecil tapi memiliki area parkir yang lumayan luas bahkan dapat memarkir beberapa mobil dan keamanannya bagus banget walau tanpa penjaga parkir. Hal yang mines dari mesjid ini hanyalah panas, padahal ada banyak kipas angin di tiap sisi tapi bukan hanya saya tapi banyak para jamaah yang mengipas-ngipas diri. Jumlah rakaat shalat tarawihnya ada 20 rakaat + witir 3 rakaat dan gak tau berapa kali salam karena saya hanya ikut 8 rakaat saja. Jamaahnya sangat ramai sekali dan didominasi oleh banyak anak muda seperti saya hehehe yang sepertinya berstatus mahasiswa kecuali saya yang sudah berkeluarga  alumni. Bahkan penceramahnya sendiri seorang dosen kimia, sesi mendengar ceramahpun terasa bak kuliah 3 sks. Berikut isinya; manusia semua sama, cantik, pintar, kaya, ustad, profesor adalah tercipta dari tanah dan air sehingga disebut tanah liat. Maka jangan terlalu bangga dengan fisik yang rupawan karena sesungguhnya itu hanyalah tanah liat. Dan semua tubuh manusia terdapat ruh yang suci yang dimana Allah memberikan petunjuk berupa Alqur'an agar manusia senantiasa terjaga kesucian ruhnya. Kita tidak perlu terlalu berbangga dengan title yang dengan susah payah kita kejar karena saat meninggal nanti jangankan title, nama kita yang sedemikian bagus diberikan oleh ortu kita tidak akan disebut lagi melainkan semua sama yaitu 'jenazah' atau 'mayat', makanya tak perlu berbangga atas hal sesaat itu, banggalah menjadi hamba Allah yang mulia. Mulia seperti ibarat dalam kimia (keluar jiwa dosennya nih ahaha), gas mulia atau logam mulia contohnya emas, platina (Info saja, platina itu lebih mahal dari emas tapi bila Anda melamar anak orang dg platina maka bapaknya akan marah karena biasa platina diletakkan pada motor). Kenapa bisa disebut mulia?karena jenis logam tersebut tidak mudah bereaksi dengan apapun. Contohnya saja emas, bila ibuk-ibuk cuci piring, tidak perlulah dilepas cincin emasnya itu karena tidak akan berkurang emasnya, bahkan mau direndam sebulan, dibuang ke kali, emas akan tetap menjadi emas. Tidak akan bereaksi apa-apa dan tidak akan berubah. Itulah mengapa jaman dulu banyak orang yang memakai gigi emas, bukannya untuk menunjukan status sosial melainkan emas takkan bereaksi apa-apa saat orang tersebut makan apapun. Ibarat emas yang mulia karena alasan tidak mudah bereaksi maka begitupun orang yang mulia, tidak mudah goyah dan punya karakter dan prinsip. Misalnya saja, dia mau shalat tarawih ke mesjid dan lalu hujan turun lebat maka dia akan tetap pergi ke mesjid dengan pakai payung. Dihasut oleh orang agar terpancing amarahnya dan dia malah bawaannya tetap tenang. Itulah orang mulia, sama seperti emas yang susah di dapat dan jumlahnya sedikit. Maka jadilah engkau salah satunya apalagi di bulan puasa ini dimana di bulan suci Allah memberikan waktu khusus untuk kamu beribadah dengan menutup pintu neraka dan mengikat syaitan agar kamu tak mudah goyah. Maka istiqamahlah berpuasa, tadarusan, shalat tarawihnya dan dapatkanlah kemenangan di idul fitri nantinya, aminn.

8. Mesjid Raya Baiturrahman

Siapa yang tak tau mesjid yang satu ini. Bahkan non muslim saja mendatanginya saat berkunjung ke banda aceh. Untuk dekorasinya mungkin tidak usah dikomentari lagi apalagi mesjid ini baru saja direnovasi dan ditambah dengan payung-payung kayak di Arab yang pastinya membuatnya sangat cantik. Area parkirnya sebenarnya ada di lantai bawah tanahnya tapi untuk saat ini belum difungsikan, mungkin sepertinya belum selesai dengan sempurna. Namun tenang, area parkir tetap ada di jalanan khusus di luar pagar mesjid dan insyaallah aman kok karena ada petugas parkir disana. Saya sangat excited sekali shalat di mesjid ini, sudah lama saya menunggu-nunggu giliran untuk shalat tarawih disini dan alhamdulillah hari ini teman saya, Rahma dan bang Ihsan mengajak saya berbuka puasa bersama dan pulang dari situ saya dan Rahma pergi shalat tarawih ke mesjid ini. Rakaatnya ada 20 untuk tarawih + witir 3 rakaat dan saya tak tau berapa kali salam. Jamaahnya didominasi oleh orang luar Banda Aceh. Sayang sekali ke excited-tan saya akan shalat di mesjid ini tidaklah sebagus yang saya ekspektasikan. Sangat tidak tertib, sangat banyak shaf kosong yang tidak dipenuhi, anak-anak berisik bahkan selama 2 tarawih yang saya jalankan terdapat sebuah hp yang memutar lagu anak-anak dengan volume sangat besar sehingga mengganggu kekhusyukan shalat, selain itu bacaan shalatnya juga sedikit mengaget-ngagetkan jantung saya. Overall, ya begitulah dan tak habis pikir bisa seperti ini padahal ini mesjid yang besar di Banda Aceh. Mungkin saran saya untuk kebaikan kedepannya, perlu diturunkan petugas untuk menertibkan jamaahnya agar kita nyaman beribadah dan ada shaf khusus untuk anak-anak, lalu adanya kewajiban untuk mematikan gadget selama pelaksaan ibadah. Isi ceramahnya saya tidak begitu jelas mendengar mungkin karena jamaah yang terlalu banyak dan saya jauh di belakang tapi sedikit yang saya tangkap hanyalah "jaga rumah Allah maka Allah akan menjaga kalian, tempat yang teraman adalah di rumah Allah".


9. Mesjid Nurul Huda







Mesjid ini terletak di dalam halaman kantor badan pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP) yang berlokasi di Jl. Panglima Nyak Makam, Lambhuk, Ulee kareng. Ukurannya tidak terlalu besar dan dekorasinya pun biasa saja tapi subhanallah jamaahnya banyak tapi kebetulan di kedatangan saya hari ini kantor BPKP sedang membuat acara buka puasa bersama + shalat taraweh berjamaah sampe-sampe saya kebagian nasi gratis, alhamdulillah rejeki anak shaleh, makasih ibu kantor BPKP :). Jadi hari-hari lain saya kurang tau ni mesjid rame atau enggak. Oiya, mengenai area parkir tentunya ada dan aman banget baik mobil maupun motor. Rakaatnya 8 untuk taraweh dan 3 witir 1x salam. Bagi kamu yang buru-buru karena ada urusan di malam hari, mesjid ini sangat saya rekomendasikan. Selesainya cepat dan bacaannya tenang tapi tidak ada shalawat dan do'anya. Adapun isi ceramah yang saya dengar dari mesjid nurul huda ini adalah mengenai istiqamah dalam beribadah. Manusia itu pasti bakal dihadapkan pada kejenuhan akan hal yang sama dia lakukan tiap harinya, Seperti halnya ibadah saat bulan ramadhan ini dimana kita selalu ada ibadah sunnah yaitu salah satunya shalat tarawih berjamaah di malam hari. Hari pertama shalat tarawih, semua mesjid penuh dengan jamaah sampai-sampai ada yang shalat di lantai teras tanpa alas. Dan sekarang setelah beberapa hari kemana saudara-saudara kita yang memenuhi mesjid hari itu? Oleh karenanya, inilah cobaan terberat dalam beribadah yaitu perasaan jenuh. Maka senantiasalah kita bertekad dengan tetap istiqamah karena keistaqamahan kita dalam beribadah akan memberikan kita kemenangan dan keindahan di bulan yang penuh tebaran pahala ini. So istiqamah terus ya akhi dan ukhti. Saran dari aku sih, permainkan diri kamu dengan mmenjenuhi hal yang buruk, balikkan kehidupan yang biasa ada pada orang. Maksud saya, biasa orang jenuh belajar tapi istiqamah main game online. Maka kamu balik hal itu, awal-awal berat tapi lama kelamaan kamu bakal terbiasa dan merasa ada something wrong saat hal baik itu gak kamu lakukan.

10. Mesjid Jami' Unsyiah

Dari namanya yang ada Unsyiah di ujungnya maka sudah pastinya mesjid ini terletak di kawasan kampus saya, Unsyiah di Darussalam. Mesjid ini dekat banget ama gedung kuliah saya, jadi saya tau benar kalo air di mesjid ini bau dan kamar mandinya jorok gitu, so ini minesnya. Untuk taraweh ini, mesjid Jami' sudah memiliki kepanitian yang sangat-sangat bagus. Memang agak gelap saat malam hari di daerah sini karena kurangnya lampu jalan, tapi tenang...karena kendaraan kita akan dijaga oleh tukang parkir dan area parkirnya luas. Oiya, parkirannya syar'i lho...maksud saya dipisah parkir untuk akhi dan ukhtinya, Jadi yang berharap dapat jodoh di parkiran mesjid Jami' saat tarawehan, coba lagi di tempat lain aja ya ahaha, mungkin di tangga mesjid bisa dicoba. Bangunan mesjidnya cantik, dekorasi dalamnya juga cantik dan juga dingin, so mesjid ini sangat nyaman untuk menjalankan ibadah taraweh yang berakaat 8 + witirnya 3 rakaat 1x salam. Jamaahnya di dominasi mahasiswa sih kalo saya liat-liat kayaknya mereka ngekos di darussalam dan ada juga warga-warga sekitar yang ibu-ibu dan bapak-bapak 2-3 orang gitu aja. Ceramahnya tadi mengenai istigfar, seperti kita tahu apalagi usia yang telah baligh, ada banyak sekali dosa yang kita lakukan. Penceramah tadi mengatakan pada semua jamaah tadi yang telah baligh pasti pernah berbuat dosa, dan itu sangat saya benarkan. Karena itulah usia seperti saya ini, kita banyak merasa was-was dan gelisah, ya you are not alone, semua orang memang punya masalah tak terkecuali. Dan untuk itu ternyata jalan keluarnya adalah istigfar. Beristigfarlah dimanapun saja seperti saat kamu menunggu antrian di rumah sakit, setelah shalat, sambil bawa motor. Sesungguhnya kita tak mampu menyelesaikan masalah kita sendiri maka mintalah bantuan pada Allah dengan jalan istigfar.
Dan bapak penceramah menyarankan membaca sayyidul istigfar(Induk istighfar) dimana dalam Shahih Al Bukhari disabdakan bahwa, barangsiapa membacanya pada siang hari lalu wafat pada siang itu, maka ia termasuk ahli Surga, dan barangsiapa membacanya pada petang hari lalu wafat pada malam itu, maka ia tergolong ahli Surga: 

 “اللهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ" 
“Allahumma Anta Raabbi, la ilaha illa Anta, khalaqtani wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu. A’udzu bika min syarri ma shana’tu. Abu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abu-u laka bidzambi. Faghfirli fa innahu la yaghfirudz-dzunuba illa Anta" (Ya Allah Engkau-lah Tuhan-ku. Tiada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau Yang telah Menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan menjaga janji-Mu seoptimal yang aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan segala yang aku perbuat. Aku kembali kepada-Mu dengan (mengakui) segala nikmat-Mu kepadaku. Dan akupun kembali kepada-Mu dengan (mengakui) semua dosaku. Maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang bisa mengampuni dosa-dosa selain hanya Engkau).
11. Mesjid Al Badar

Berlokasi di kota Baru, kuta alam dekat SMP 6 Banda Aceh. Saya tau mesjid ini karena dulu sering ngantar-jemput adik saya, Sasa, ke sekolahnya. Dari dulu saya berpikir mesjid ini kecil banget pasti kalo mau taraweh bakal ga muat sayanya. Ternyata ini mesjid luas banget, begitu juga ruang parkirnya +ada penjaga parkirnya lagi. Mesjidnya sangat sederhana dan tidak banyak cengkuneknya jadi luas banget dalamnya dan nyaman. Konyol banget, saya sampe ketiduran pas sesi ceramahnya. Begitu sang imam mengatakan "as shalatu tarawihi rahhimakumullah" disitu saya tersentak terbangun dan ada ukhti-ukhti sebaya saya nertawai saya, huhuhu. I cannot control myself ni mesjid nyaman banget. Jamaahnya rata-rata orang sekitaran situ aja, ada nenek, ibu-ibu dan banyak jamaah anak mudanya. Sewaktu saya shalat di sebelah kanan saya adalah nenek-nenek yang ramah banget dan kanan saya adalah seorang cewek yang cantik banget, saya aja cewek mengakuinya. Terus waktu tarawih 8 rakaat selesai, beberapa jamaah cowok dan cewek termasuk si cewek di kanan saya menarik sajadahnya untuk beranjak pergi meninggalkan mesjid. Hal itu membuat saya bersegera bertanya ke nenek di kiri saya akan berapa rakaat tarawihnya dan nenek itu menjawab "8 nak, dan sekarang witirnya 3 rakaat 1 x salam ya" terus saya lanjut bertanya "kok banyak yang pulang,nek?" dan nenek menjawab "mereka mau shalat 20 rakaat". Ya Allah, cewek cantik tadi shalat 20 rakaat tapi mungkin juga dia gamau witir dlu karena mau shalat malam dan segala macam, tapi yang jelas saya selalu 8 aja. Oiya, gak ada shalawatnya gitu tiap selesai shalat cuma ada do'a doang. Ahaha untuk isi ceramahnya, seperti yang saya bilang saya ketiduran jadi gak banyak denger tapi sebelum mata saya tertutup ada sedikit saya dengar kalo penceramah bilang semua dari kita punya dosa dan Allah maha pengampun maka beribadahlah untuk mendapat ampunanNya.

12. Mesjid Baitul Mukminin

Letaknya di Lamteh, jalan mau ke jembatan Pango itu lho, gk jauh dari amel convention hall. Mesjidnya biasa aja tapi dingin kok dan seperti yang terlihat di gambar bahwa arena parkirnya luas. Jamaah lelakinya berada dalam mesjid dan jamaah perempuan di luar mesjid tepatnya di teras mesjid tersebut. Sedikit menyebalkan bagi saya, anak-anak ribut sekali disini tapi saya harus maklum. Mereka masih kecil dan mungkin orang tuanya mau mengajari mereka untuk mencintai mesjid, mungkin saya waktu kecil lebih parah dari mereka. Tapi shafnya rapi kok. Rakaatnya ada 20 untuk taraweh  + witir 3 rakaat gak tau berapa rakaat. Terus untuk isi ceramahnya, I can't get anything, the penceramah speaks in Acehnese and I can't catch what he is talking about. Sampe-sampe saya salah denger, saya kayaknya ngedengar bahwa penceramah gak hadir maka rapatkan shaf dan saya beranjak bangun mau isi shaf. Ternyata penceramahnya ada dan saya duduk lagi tanpa sadar di samping saya seorang bule. She offers me some water and I said no, thanks and then we diam-diaman each other dan para jamaah ngeliat ke arah saya semua. Saya tau mereka liat ke si bule tapi saya jadi ikutan geer trus risih dan pengen ngomong ama tu bulek tapi malu...banyak banget yang liat. 

13. Mesjid Baitusshalihin

Beralamat di jln. T. Iskandar Simpang 7 (Warkop Solong) Gampong Ceurih. Area parkirnya luas banget, mobil dan motor 10 lebih muat kok dan aman kok. Mesjid ini masih dalam proses pembangunan, Tapi saya suka banget apalagi ama ralling tangganya, cantik banget dan model mesjid bertingkat tapi gak keliatan bertingkat gini adalah model yang saya suka sekali. Rakaatnya ada 20 untuk tarawih + witir 3x salam dan gak tau berapa kali salam. Jamaahnya banyak yang wangi-wangi jadi berasa di taman bunga tadi. Pelaksanaan shalat disini bisa dibilang berjalan cepat dan tiap 2 shalat ada do'a dan ada shalawatnya walau sedikit. Isi ceramahnya, saya agak susah ngedengarnya karena suasana yang sedikit ribut. Yang saya dapat cuma, shalat akan membuat rezeki lancar, perasaan tenang, pekerjaan selesai dengan baik maka jadikanlah shalat bukan hanya sebagai kewajiban melainkan kebutuhan begitu pula dengan ibadah lain seperti membaca alqur'an dan masih banyak lagi.

14. Mesjid Baitul Shalin
Beralamat di jl. Teuku Iskandar, Lamglumpang, Ulee Kareng, pas disamping SD 56 ulee kareng. Bagaimana bentuk mesjidnya? ya...Mesjid ini layaknya bentuk mesjid pada umumnya dengan warna putih dengan polesan hijau, simple aja. Maaf sekali saya tidak punya foto mesjidnya. Mesjid yang dingin dan punya area parkir yang luas ini berukuran kecil, sehingga tidak bisa menampung jamaah terlalu banyak. Berakaat 20 untuk tarawih + witir 3 rakaat dan saya tidak tau berapa kali salam. Pelaksanaan shalatnya menurut saya cepat, baru bentar udah selesai aja 8 rakaat tarawih saya dan selalu ada shalawat dan do'a di tiap selesainya 2 shalat. Bacaan imamnya bagus dan ayat yang dibaca pendek, mungkin ini penyebab shalat berlangsung cepat. Yang aneh dan menjadi mines dari pelaksanaan shalat di mesjid ini menurut saya adalah shafnya yang gak rapi (khususnya shaf cewe). Banyak tadi barisan depan yang sebenarnya masih muat kira-kira dua manusia lagi tapi mereka tidak mau merapat dan shalat pun berlangsung sampai 8 rakaat tarawih. Setelah para jamaah 8 rakaat mencukupi shalatnya termasuk saya, saya tau diri memisahkan diri dari shaf untuk witir asing di belakang tapi hal tersebut tidak dilakukan oleh sebagian jamaah. Ada yang tetap mau ikut 20 rakaat malah shalat tetap di barisan awal dan hal itu disebabkan oleh jamaah yang hanya ikut 8 rakaat tidak berpindah dari posisi awalnya untuk melakukan tarawih mandirinya. Bagi saya, aneh banget...toh masih banyak ruang kosong di belakang lho. Kan sayang yang masih pengen ikut berjamaah :'(. Isi ceramahnya? Tidak ada ceramah di mesjid ini.

15. Mesjid Al-Ishlahiyah
Berlokasi di Lambhuk, Ulee kareng. Mesjidnya aman karena memiliki petugas parkir tapi tidak begitu luas area parkirnya. Selain itu mesjid ini nyaman, walau tidak banyak kipas angin atau pendingin apapun, mesjid ini terasa sejuk. Bangunannya cantik namun di mata saya masih bisa disebut simple apalagi dekorasi dalamnya. Jamaahnya baik dan ramah + care, mereka semua ikut mengambil alih dalam menertibkan barisan shaf sehingga saya merasa khusyu' shalat di sini. Rakaat tarawihnya ada 20 + witir 3 dan saya tak tau berapa kali salamnya. Untuk isi ceramah, jujur saja saya lagi gak fokus saat itu karena kondisi saya yang kurang stabil. Jadi hanya sedikit yang saya tangkap yaitu bagi Anda yang gelisah dengan dosa yang pernah dibuat maka manfaatkanlah bulan puasa ini untuk mendapatkan ampunan Allah, karena bulan ramadhan adalah bulan dimana pahala dan ampunan Allah bertebaran dimana-mana.

16. Mesjid Al-Huda
Berlokasi di Kampung Laksana. Mesjid ini memiliki area parkir yang lumayan tapi lebih untuk memarkir motor sedangkan mobil di luar pagarnya. Bisakah kalian liat dari gambar? bahwa mesjid ini memiliki atap berbentuk langit dengan awan yang indah, menurut saya akan lebih indah bila mesjid ini menggunakan warna putih arau putih tulang jadi langit bentuk awan tersebut lebih tertonjolkan. Berakaat tarawih sebanyak 20 + witir 3 rakaat dan saya tak tahu berapa kali salam. Lagi-lagi mesjid yang saya kunjungi penceramahnya berbahasa Aceh tapi syukur beliau meng-mix-nya dengan bahasa jadi...adalah sedikit yang bisa saya tangkap yaitu lakukanlah perubahan (btw, waktu saya shalat disini, kala itu hari ke-21 ramadhan dan malam lailatul qadar) dalam ibadah, shalat taubatlah untuk dosa-dosa yang telah dilakukan apalagi di malam suci ini yaitu malam lailatul qadar. Dan tingkatkanlah ibadahmu setelah ramadhan ini jangan buat dia sama saja dengan tahun sebelum-sebelumnya seakan tak ada yang terjadi. Perbanyaklah lakukan yang sunah bila yang wajib telah kamu penuhi, tepatkanlah waktu shalatmu bila sebelumnya sering kamu tunda. Karena dengan beribadah yang baik, hati dan jiwa akan sejahtera, rezeki lancar, kerjaan terlaksana dengan baik.

Jadi, inilah cerita tarawih tour 2017 saya dengan total mesjid yang saya kunjungi sebanyak 16 mesjid berbeda di kota Banda Aceh. Kenapa gak 30 mesjid?apa sering bolong tarawih? Oke, alasan pertamanya sealim-alimnya wanita yang sudah baliqh pasti puasannya gak penuh begitu pula tarawihnya. Alasan kedua adalah lokasi mesjid lain yang terlalu jauh, terlalu ramai, dan tak menjanjikan keamanan parkirannya. Sedikit cerita, sewaktu hari dimana saya shalat di mesjid ke-16 yang saya kunjungi, sebenarnya itu saya berniat shalat di mesjid Muhammadiyah yang terletak di jalan muhammad jam tapi ternyata karena jarak yang terlalu jauh, saya harus ketinggalan insya berjamaahnya dan sedihnya lagi setelah saya tiba di mesjid tersebut, pagar mesjid ditutup entah karena jamaahnya sudah penuh atau apalah saya tidak tahu, yang jelas sepertinya saya harus cari mesjid lain hingga saya berputar-putar dan akhirnya bertakdir di mesjid Al-Huda kampung laksana. Oleh karenanya, saya berpikir terlalu maksa bila saya mencari mesjid yang terlalu jauh dari lokasi tempat tinggal saya. Alhasil, hari-hari yang tersisa saya banyak melaksanakan ibadah tarawih di mesjid Al-wustha dan mesjid syuhada yang lokasinya tidak begitu jauh. Overall, tarawih tour ini sangat menyenangkan dan saya akan menjadikannya rutinitas rutin di tiap bulan ramadhan nantinya. Pelajaran yang saya bisa petik dari aktivitas ini dimana berada di tempat berbeda, ketemu jamaah yang berbeda, pemandangan bangunan yang berbeda, suasana yang berbeda itu membuat saya belajar untuk berpikir lebih terbuka dan toleran karena semua orang itu berbeda, tiap daerah berbeda tipikalnya dan keberagaman itulah yang membuat indah dan jauh akan rasa jenuh. Ibaratnya aja, ada dua manusia yang satu selalu memakai baju modelnya beda-beda yang membuat kita penasaran gimana ya baju dia besok sedangkan manusia yang kedua bajunya selalu model yang sama dan warna yang sama pula jadinya kita gak perlu liat lagi kalo dia lewat, udah hapal aja penampilannya pasti seperti hari-hari sebelumnya. So, that's all for me. wassalamu'alaikum, wr, wb.


Post a Comment

0 Comments

Close Menu