Ad Code

Responsive Advertisement

My Trip to Tapaktuan

"Traveling - it leaves you speechless, then turn you into a storyteller"

Ibn Batuta

That's why, now I wanna be a storyteller for my trip to Tapaktuan, Enjoy my story! 😃


Do you know where Tapaktuan is?
yea, Tapaktuan itu lokasinya di Aceh selatan. Jadi bagaimana ceritanya aku bisa sampai kesana? Jadi once upon a time, di sebuah malam yang tidak biru sebuah panggilan masuk ke HP Samsung grand duos GT19082 tuaku. Panggilan dari adik laki-lakiku, Daus. Dia mengajakku pergi ke Tapaktuan untuk nemenin abang sepupu kami yang punya sedikit urusan disana. Untuk manusia pencinta jalan-jalan sepertiku tentu saja aku langsung meng-iyakan ajakan itu tanpa perlu banyak ragu. Namun kami mendapat sedikit drama ketika meminta izin dari ortu untuk kesana walau akhirnya diizinkan juga.

Ngobrol-ngobrol selama perjalanan ternyata abang sepupu aku itu bukanlah di Tapaktuan urusannya melainkan daerah sebelum Tapaktuan. Akupun mencoba mencari teman asal Tapaktuan untuk menjadi tour guide kami, syukur sekali Tiara, rekan kerja sesama tentor Bimbel Alumni sedang berada di kampung halamannya, Tapaktuan. Jadi selama jalan-jalan disana, Tiara yang menjadi petunjuk arah kami.

8 jam sudah perjalan, terlihat sebuah kota kecil yang dekat dengan laut dan dikelilingi dengan gunung..
Welcome to Tapaktuan


Udara yang sejuk dengan sedikit rintikan hujan, ombak laut yang damai di Tapaktuan menyambut kehadiran kami di pagi itu. Kami pun menikmatinya sembari berputar-putar mencari tempat untuk mengisi perut. Kedatangan kami yang jarang ini, kami memutuskan untuk bisa menyantap sarapan di tempat makan yang menjadi favorite penduduk Tapaktuan yang biasa kami tandai dengan banyak pembeli di tempat tersebut. Tapi kota terlihat begitu sepi dan tak ada satupun tempat makan yang terlihat begitu ramai. Akhirnya, makan pagi di pinggiran kota Tapaktuan menjadi pilihan kami.

Setelah sarapan, kami melanjutkan perjalanan kami menuju rumah sang tour guide, Tiara. Dalam menemukan rumah Tiara kami sama sekali tidak mengalami kesulitan dan jarak tempuh kami sangatlah singkat. Tapaktuan benar-benar kota kecil yang damai. Sesampainya kami di rumah Tiara, kami disambut hangat dengan kedua orangtuanya yang sangat-sangat ramah, kami juga disuguhi dengan teh hijau hangat dan berbagai macam kue basah, so lovely!

Di rumah Tiara, kami ditanyakan oleh ayahnya akan rencana perjalanan kami hari itu dan tentu saja mengunjungi tempat dimana tapak sang tuan berada menjadi hal pertama yang kami canangkan. Ayah Tiara pun mulai bercerita;

"Bapak sudah berpuluh tahun tinggal di Tapaktuan ini, tapi tak sekalipun pernah pergi ke tempat dimana tapak tuan itu berada"

"Kenapa pak?" tanya kami heran

"Tidak tahu mengapa, ada sedikit misteri disana. Banyak orang yang disana pergi untuk melihat tapak tersebut justru berakhir maut akibat ombak kencang yang datang tiba-tiba dan menyeret mereka ke laut dan lalu hilang dan ditemukan keesokkan harinya bahkan beberapa hari kemudian. Jadi alangkah baiknya kalian tidak usah kesana saja" pesan bapak

Mengingat kepergian kami yang juga sedikit mendapatkan kesulitan akan izin orang tua. Kami pun memutuskan untuk tidak mengunjunginya. Toh daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik rasa penasaran kami akan bentuk tapak tuan tersebut cukup kami lihat dari hasil googling saja
Tapak tuan dari hasil saya googling
Tak hanya cerita mengenai Tapak tuan, bapak dan ibu Tiara juga bercerita tentang naga yang banyak menjadi ikon di daerah tersebut yang ternyata memiliki hubungan dengan cerita putri hijau lalu adanya tongkat di laut yang bapak pernah lihat dengan jelas saat air laut sedang surut beberapa saat sebelum tsunami beberapa tahun lalu terjadi. Rasanya kota Tapaktuan yang hanya beberapa jengkal saja dari laut tapi tak hancur akibat tsunami itu sedikit tak logis tapi menurut cerita saat tsunami tersebut ada yang berdo'a dan mengusir air laut tersebut. Keasikkan mendengar cerita dari mereka membuat kami lupa bahwa waktu kami tak banyak, hanya satu hari. Kami pun bergegas numpang mandi dan bersiap dan cau menuju spot-spot menarik di Tapaktuan.

Spot 1: Kepala Naga
Letak kepala naga ini disekitaran rumah warga, sebenarnya ada banyak naga-naga lainnya tapi kami tidak berhenti karena mengingat susahnya mengambil foto di tempat tersebut dan cuaca yang sedikit panas.
Spot 2: recommended buat foto
hasil jepretan di spot 2. Aku suka banget pemandangan pegunungannya jadi berasa dimana....gt hehehe

spot 3: kuburan tuan tapak
I am sitting di depan kuburan tuan tapak yang besar banget. Seperti yang terlihat, kuburan ini terletak di dekat sekolah
spot 4: gatau namanya apa pokoknya begini panoramanya
iya..iya tau..lagi di Tapaktuan hehehe 😋
spot 4: bukit gemilang
Untuk meyakinkan lagi kami lagi dimana, kami kodak lagi di bukit gemilang
Ada satu tempat lagi yang recommended buat didatangi kata Tiara, namanya air terjun tingkat tujuh. Tapi kami gak kesana mengingat sore kami udah harus balik ke Banda karena jaraknya yang jauh dari Tapaktuan. Pegi kesana kesini, tanpa sadar waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Perut udah mulai konser lagu rock yang metal abis. Dan sepertinya bunyi konsernya terdengar sampai ke telinga bapak-mamaknya Tiara. Gak deng, dari pagi tadi kami nyampai di rumah Tiara, bapak dan ibu nawarin kami makan siang di dekat pantai kampungnya bapak Tiara, asiiikkkk....

bakar-bakar ikan yang baru aja ditangkap.
disini cara bakar ikannya, ikan dibungkus dengan daun pisang alhasil ikan bersih dan bebas dari kerak2 hitam arang,patut dicontoh!!!!

hmmm...sudah matang, ikan siap disantap 😤
selamat makan dari Tiara (cewek disebelah aku) dan bunda (mamanya Tiara yang baju ungu)
Duh aku terharu banget punya kawan kayak Tiara huaaaa...baik banget. Dianya baik + mama papanya sangat-sangat baik 😢. Aku dan saudara aku benar-benar disambut dengan sangat baik kayak sodara sendiri yang udah lama dekat. Makan siang kami hari itu benar-benar berkesan dan tak terlupakan, kenyang maksimal dengan jumlah ikannya yang super duper bwanyak. Makasih kali ya tiaraaaa....love you..love you...

Masih gak tau harus beterima kasih gimana ama Tiara dan keluarga, kami diajak lagi mengunjungi spot yang gak kalah menarik dari spot-spot yang sebelumnya yaitu pemandian Panjupian. Pemandian Panjupian merupakan pemandian air dingin dari air gunung yang sudah diwadahkan di kolam-kolam yang airnya terus berganti karena air gunung yang mengalir tanpa henti. Tempat pemandiannya sangat cozy dan bagus dan aku kaget sangat ama harganya yang affordable yaitu Rp 2000-5000. Ya, kolamnya itu banyak, ada kolam yang ada plosotan-plosatonnya harga tiket masuknya Rp 5000/org kalo yang kolam yang gak ada plosotannya hanya Rp 2000/ org. Dan masih ada satu kolam lagi yang masih dalam tahap pembangunan. Bayangkan guys!!!kolam mana di Banda yang 2000???? kolam ikan aja gak dapat bukan?
udah airnya dingin dan jernih, pemandangannya juga bikin meleleh 💋
Oiya, ruang gantinya juga bersih sangat. Jarang-jarang aku mau mandi di kamar mandi tempat pemandian. Tapi kali ini aku mandi+keramas dan berasa bersih seperti baru lahir kembali.Sepulang dari kolam ini, kami pergi makan rujak lagi dengan pemandangan air laut dibawahnya, sayangnya fotonya ilang. Lalu antar Tiara kerumah sekalian pamit ama bapak-ibu Tiara sebelum meninggalkan Tapaktuan dengan segala moment indah yang kami buat hari itu. Nah begitulah perjalanan satu hari kami di Tapaktuan, semoga teman-teman suka 💖

















Post a Comment

0 Comments

Close Menu